TP M2 PERCOBAAN 3 KONDISI 2
Tugas Pendahuluan M2 Percobaan 3 Kondisi 2
Buatlah rangkaian seperti gambar pada percobaan 3, Jika nilai potensiometer di bawah threshold 1500 maka motor DC berputar dengan duty cycle 30% dan buzzer berbunyi dengan frekuensi tinggi; jika nilai di atas threshold 3000 maka motor DC berputar dengan duty cycle 80% dan buzzer mati.
- Siapkan alat dan bahan.
- Pastikan semua komponen telah disiapkan dan siap digunakan. Siapkan STM32F103C8 mikrokontroler, sensor LDR, buzzer, transistor BD139, serta resistor yang diperlukan.
-
Rangkai komponen sesuai diagram:
-
Sensor LDR (LDR1):
-
Hubungkan satu kaki LDR ke +3.3V.
-
Hubungkan kaki lainnya ke pin ADC (PC0) pada mikrokontroler STM32F103C8.
-
Pasang resistor pull-down (R2 = 10kΩ) antara kaki LDR yang terhubung ke pin ADC dan ground untuk menjaga kondisi pin tetap pada level LOW saat tidak ada cahaya.
-
-
Buzzer (BUZ1):
-
Hubungkan buzzer ke +5V.
-
Hubungkan sisi lainnya ke kaki kolektor transistor BD139.
-
Emitor transistor BD139 dihubungkan ke ground.
-
-
Transistor BD139 (Q1):
-
Kaki kolektor transistor terhubung ke buzzer.
-
Kaki emitor transistor terhubung ke ground.
-
Kaki basis transistor dihubungkan ke pin PA0 STM32F103C8 melalui resistor R1 (2.2kΩ).
-
-
-
Hubungkan Sumber Daya:
-
Pastikan mikrokontroler STM32F103C8 mendapat 3.3V melalui pin VDDA dan buzzer mendapat 5V.
-
-
Masukkan program ke mikrokontroler:
-
Gunakan STM32CubeIDE atau software lain yang kompatibel untuk memprogram mikrokontroler STM32F103C8.
-
Program yang digunakan akan membaca nilai ADC dari sensor LDR dan menentukan apakah nilai cahaya yang diterima lebih rendah dari ambang batas. Jika ya, maka pin PA0 akan memberikan sinyal HIGH untuk mengaktifkan transistor dan buzzer.
-
-
Program untuk Sensor LDR:
-
Program ini akan membaca nilai ADC dari sensor LDR yang terhubung ke pin PC0.
-
Jika nilai ADC (yang dikonversi menjadi lux) lebih rendah dari ambang batas tertentu, maka pin PA0 akan memberikan sinyal HIGH yang mengaktifkan transistor Q1 dan buzzer.
-
Jika nilai lux lebih tinggi dari ambang batas, transistor akan dimatikan dan buzzer akan berhenti berbunyi.
-
-
Pengujian:
-
Uji dengan mengubah tingkat cahaya yang diterima oleh sensor LDR (misalnya dengan menutup atau membuka sumber cahaya).
-
Jika cahaya rendah (lux < ambang batas), buzzer akan aktif berbunyi.
-
Jika cahaya cukup (lux > ambang batas), buzzer akan mati.
-
-
Verifikasi Output:
-
Pastikan bahwa buzzer berbunyi saat cahaya rendah dan berhenti saat cahaya cukup terang.
-
Cek output dari mikrokontroler yang mencetak nilai ADC atau lux pada terminal untuk memverifikasi bahwa sensor LDR berfungsi dengan baik.
-
-
Selesai:
-
Setelah semua komponen berfungsi sesuai dengan yang diharapkan, percobaan ini selesai. Anda telah berhasil membuat sistem peringatan berbasis cahaya menggunakan sensor LDR dan buzzer.
-
- STM32F103C8
- Resistor 10K dan 2.2k ohm
- Push Button
- LDR
- Buzzer
- Motor DC
- Rangkaian saat belum dijalankan
Prinsip Kerja Rangkaian Berdasarkan Perintah Tugas:
-
Pembacaan Nilai Potensiometer:
-
Potensiometer yang terhubung ke mikrokontroler STM32F103C8 akan memberikan input analog yang akan diubah menjadi nilai digital oleh mikrokontroler.
-
Nilai potensiometer ini kemudian dibaca oleh mikrokontroler untuk menentukan kondisi yang akan dijalankan pada rangkaian. Nilai ini akan dibandingkan dengan dua threshold, yaitu 1500 dan 3000.
-
-
Pengendalian Motor (Dengan Menggunakan PWM):
-
Karena pada rangkaian tidak ada motor yang secara eksplisit terlihat, prinsip kerja ini akan disesuaikan dengan penggunaan PWM (Pulse Width Modulation) untuk mengatur kecepatan motor DC yang seharusnya ada pada aplikasi nyata.
-
Ketika nilai potensiometer di bawah threshold 1500, motor DC akan berputar dengan duty cycle 30%. Dalam hal ini, duty cycle sebesar 30% menunjukkan bahwa motor akan berputar dengan kecepatan rendah.
-
Ketika nilai potensiometer di atas threshold 3000, motor DC akan berputar dengan duty cycle 80%, yang berarti motor akan berputar dengan kecepatan lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi pertama.
-
-
Pengendalian Buzzer:
-
Pada rangkaian ini, buzzer dikendalikan oleh mikrokontroler melalui output digital.
-
Jika nilai potensiometer di bawah 1500, buzzer akan berbunyi dengan frekuensi tinggi. Mikrokontroler akan menghasilkan sinyal PWM dengan frekuensi tinggi untuk menghasilkan suara frekuensi tinggi dari buzzer.
-
Jika nilai potensiometer di atas 3000, buzzer dimatikan. Mikrokontroler akan menghentikan output yang menuju ke buzzer, sehingga buzzer tidak mengeluarkan suara.
-
-
PWM pada Motor DC dan Buzzer:
-
Mikrokontroler STM32F103C8 akan mengatur PWM baik untuk motor DC maupun buzzer berdasarkan nilai potensiometer.
-
PWM untuk Motor DC: Dengan duty cycle 30% atau 80%, mikrokontroler mengatur kecepatan motor DC.
-
PWM untuk Buzzer: Mikrokontroler menghasilkan sinyal dengan frekuensi tinggi (untuk buzzer berbunyi) atau tidak menghasilkan sinyal sama sekali (untuk mematikan buzzer).
-
-
- Flowchart
- Listing Program
- File rangkaian (zip) klik disini
- Download video simulasi klik disini
- Datasheet STM32F103C8 klik disini
- Datasheet motor dc klik disini
- Datasheet resistor klik disini
- Datasheet buzzer klik disini
- Data Sheet LDR [klik disini]
- Datasheet push button klik disini
- File HTML klik disini
Komentar
Posting Komentar