LA SELF BIAS
Rangkaian self bias adalah jenis rangkaian polarisasi pada transistor bipolar yang tujuannya adalah untuk memastikan bahwa transistor beroperasi di wilayah aktifnya sehingga dapat memperkuat sinyal masukan dengan baik. Prinsip kerja rangkaian self-biasing melibatkan penggunaan komponen resistif untuk menentukan titik operasi transistor. Transistor bipolar memiliki dua tipe polarisasi dasar: polarisasi basis-emitor (VBE) dan polarisasi basis-kolektor (VBC). Sirkuit self-biasing fokus pada polarisasi basis-emitor.
Tegangan basis-emitor (VBE) diperlukan agar transistor dapat beroperasi dalam mode aktif. Tegangan VBE untuk transistor silikon biasanya sekitar 0,6 hingga 0,7 volt. Untuk merancang rangkaian bias mandiri, pilih resistor basis (RB) dan resistor kolektor (RC) dengan hati-hati. Nilai resistansi ini mempengaruhi titik operasi transistor. Tegangan suplai (Vcc) yang disuplai ke transistor juga berperan penting dalam menentukan titik operasi transistor. Ini adalah tegangan yang ada antara kolektor dan emitor. Rangkaian pembagi tegangan terdiri dari resistor basis (RB) dan resistor kolektor (RC). Tegangan Vcc dibagi antara RB dan RC.
Nilai VBE yang diperoleh dari pembagian ini harus lebih besar dari nilai VBE yang diperlukan untuk menjaga transistor dalam mode aktif. Sirkuit self-biasing dirancang untuk memberikan stabilitas bias (VBE) terhadap perubahan suhu dan variasi parameter transistor. Inilah salah satu keunggulan utama seri ini. Setelah rangkaian diatur, transistor berada pada titik operasi stabil di mana ia dapat memperkuat sinyal input dengan baik. Titik operasi ini dapat ditentukan dengan menganalisis kurva karakteristik transistor dan memastikan bahwa transistor beroperasi dalam rentang aktifnya. Transistorsiap memperkuat sinyal input dengan penguatan yang diinginkan tergantung pada aplikasinya. Setelah titik operasi transistor ditentukan, arus kolektor (IC) dapat dihitung menggunakan hukum Ohm untuk resistansi kolektor (RC).
1. Analisa prinsip kerja dari rangkaian self bias berdasarkan nilai parameter yang didapatkan ketika percobaan !
Jawab :
Berdasarkan data percobaan, didapati nilai Rb, Rc dan Re yang sedikit berkurang dari nilai aslinya, yaitu bernilai 9,91 kohm, 983 ohm dan 465 ohm. Perbedaan nilai ini hanya berselisih kecil dari nilai aslinya, hal ini karena adanya ralat pada resistor yang berkisar 5%. Saat transistor aktif, VCC akan mengalir dan diumpan ke dua arah, yaitu ke RB dan RC. Akibatnya, terdeteksi nilai tegangan pada masing-masing hambatan yaitu VRB dengan tegangan bernilai 7,24 V, VRC 11,37 V dan VRE 3,388 V. Arus senilai 0,0007 A akan mengalir dikaki basis, menuju ke emitter, melewati RE dan ke ground. Sedangkan arus sebesar 0,00655 A akan mengalir dikaki kolektor, memasuki emitter dan menuju ground. Nilai tegangan pada VB bernilai 1,347 V, VC 2,16 V dan VE 3,371 V. Tegangan antar kaki basis dan emitter (VBE) bernilai 1,344 V dan antara kaki kolektor dan emitter (VCE) sebesar 2,119 V.
2. Tentukan titik kerja (Q Point) dari percobaan fixed bias, self bias, dan voltage divider bias (dalam bentuk grafik)!
Jawab :
3. Nilai apakah yang mempengaruhi perubahan titik kerja (Q point)?
Jawab :
Titik kerja pada rangkaian self-bias dipengaruhi oleh beberapa nilai komponen dalam rangkaian tersebut. Nilai-nilai yang memengaruhi titik kerja pada self-bias antara lain:
1. Nilai Resistor Basis (RB): Resistansi pada resistor basis memengaruhi besar arus basis (IB), yang selanjutnya berpengaruh pada titik kerja transistor.
2. Nilai Resistor Kolektor (RC): Resistansi pada resistor kolektor memengaruhi besar arus kolektor (IC) dan juga tegangan kolektor. Hal ini memainkan peran penting dalam menentukan titik kerja.
3. Tegangan Pasokan (Vcc): Tegangan pasokan juga berpengaruh pada titik kerja, terutama karena titik kerja sering diasumsikan pada nilai tengah dari tegangan pasokan.
4. Nilai Beta (β) Transistor: Nilai beta atau hfe dari transistor memengaruhi hubungan antara arus basis dan arus kolektor, yang pada gilirannya mempengaruhi titik kerja.
5. Nilai Resistor Emitter (RE): Resistansi pada resistor emitter berkontribusi pada pembagian tegangan di antara resistor emitter dan resistor basis, mempengaruhi arus emitter (IE) dan titik kerja.
6. Karakteristik Transistor: Karakteristik intrinsik dari transistor itu sendiri, seperti karakteristik Early voltage, juga dapat mempengaruhi titik kerja.
- Download Video Percobaan : klik disini
- Download Video Penjelasan Analisa : klik disini
Komentar
Posting Komentar